RI Butuh Dana Investasi Rp 2.910 Triliun
Kamis, 15 Oktober 2009 – 18:42 WIB
RI Butuh Dana Investasi Rp 2.910 Triliun
Faisal juga mengakui, di tengah keterbatasan sumber dana domestik, pemanfaatan dana yang ada ternyata belum optimal. Sedangkan fungsi intermediasi sektor keuangan ke sektor riil juga masih terkendala.
Baca Juga:
Faisal menilai hal itu bisa dilihat dari besarnya asset perbankan dalam bentuk obligasi pemerintah dan SBI. “Separuh obligasi pemerintah dipegang oleh perbankan, sementara jumlah dana perbankan yang dialokasikan ke SBI terus meningkat hingga Rp 225 triliun atau sekitar 97 persen dari total SBI pada bulan Juni 2009 dan Rp 96,5 triliun atau 55 persen dari SBI pada bulan Juli 2008,” ujarnya seraya menambahkan, kondisi ini dipastikan akan mengurangi kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit ke sektor riil.
Selain itu, di dalam roadmap yang hari ini secara resmi telah diluncurkan oleh Kadin, disebutkan pula bahwa secara alamiah perekonomian Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh rata-rata 6,3 persen selama kurun waktu 2010-2014.
Menurut Faisal, dengan modal politik yang lebih baik daripada lima tahun yang lalu, plus prospek pemulihan ekonomi dunia yang menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan, maka tidak menutup kemungkinan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 6,9 persen.
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan bahwa dalam kurun waktu tahun 2010-2014, Indonesia membutuhkan dana investasi
BERITA TERKAIT
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Muhammad Akbar Melantik Tiga Pejabat di Lingkungan PT Krakatau Steel