RI Butuh Dana Investasi Rp 2.910 Triliun

RI Butuh Dana Investasi Rp 2.910 Triliun
RI Butuh Dana Investasi Rp 2.910 Triliun
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan bahwa dalam kurun waktu tahun 2010-2014, Indonesia membutuhkan dana investasi antara Rp 2.855 triliun Rp 2.910 triliun. Pasalnya, dana yang dialokasikan pemerintah untuk sektor industri dan perdagangan tdak mencukupi.

“Selama ini dana yang dapat disediakan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperkirakan hanya sekitar 13 persen saja. Adapun untuk 87 persen sisanya harus dihimpun dari swasta domestik baik bank, nonbank, dan pasar modal maupun dari swasta asing dalam bentuk pinjaman dan investasi langsung,” ungkap  Ketua Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Faisal Basri di dalam konferensi pers  tentang Roadmap Pembagunan Ekonomi Indonesia 2009-2014, di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/10).

Dikatakannya, kebutuhan dana yang besar tersebut perlu ditopang oleh kapasitas pendanaan yang memadai di dalam negeri. Sementara peran sektor keuangan domestik baik perbankan maupun pasar modal, hingga saat ini masih sangat rendah dan relatif jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga. Hal sama, lanjut Faisal, juga terjadi pada foreign direct investment (penanaman modal asing).

Menurut Faisal, untuk lebih meningkatkan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN baik bagi kebutuhan investasi publik maupun peningkatan peran negara dalam pelayanan publik maupun belanja sosial, tidak ada pilihan lain kecuali meningkatkan tax ratio. Angkanya, dari 12 menjadi 15 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2014.

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan bahwa dalam kurun waktu tahun 2010-2014, Indonesia membutuhkan dana investasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News