RIAU: Belum Bayar Rp35 Ribu, Murid SDN Diusir Guru

RIAU: Belum Bayar Rp35 Ribu, Murid SDN Diusir Guru
RIAU: Belum Bayar Rp35 Ribu, Murid SDN Diusir Guru
Nasib yang dialami anak kandung Daulat HM Nababan yang lain, bernama Raja Pande (kelas II). Raju Pande juga terpaksa ujian seorang diri akibat terlambat membayar uang tersebut. "Akhirnya sore hari Senin itu anak saya Ari Sakti boleh ujian menyusul. Adiknya si Raja Pande kebetulan masuk siang, ujian juga disitu sesudah mamaknya bayar uangnya," tuturnya lagi.  

Menurutnya, masih ada belasan anak lainnya yang bernasib hampir sama. Bahkan hingga hari kedua ujian kenaikan kelas, beberapa siswa masih tidak diperkenankan ujian lantaran tidak kunjung melunasi kewajiban. Daulat menilai, sikap guru yang mengusir siswa dan didukung kepala sekolah itu tidak profesional.

Kepala SDN 010 Hj Isdarlis yang dihubungi wartawan tidak mambantah hal itu. Dia mengakui pihaknya memang melakukan pemungutan terhadap uang untuk pembelian invocus. Ia juga mengakui bahwa ada murid yang difunda ujiannya karena belum bayar. "Namun kebijakan tersebut sudah disepakati wali murid dan komite sekolah,"  dalihnya.

Dikatakan, sebenarnya pihaknya tidak melarang siswa mengikuti ujian, melainkan hanya menunda beberapa waktu sampai yang bersangkutan melunasi kewajibannya. Namun ketika ditanya mengenai dampak psikologis  bagi anak, Isdarlis tidak menjawab.

PANGKALANKERINCI -  Puluhan siswa SDN 010 Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, diusir dari ruang ujian kenaikan kelas. Yang mengusir para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News