Ribuan Terdampak Gempa, Iran Tolak Bantuan Asing

Ribuan Terdampak Gempa, Iran Tolak Bantuan Asing
Seorang perempuan Iran menangisi mayat keluarganya yang menjadi korban gempa. (POURIA PAKIZEH / ISNA / AFP)

Kemarin tim penyelamat menghentikan misi mereka. Pir-Hossein Kolivand, ketua Emergency Medical Services, memerintah anggota tim untuk berhenti melakukan pencarian korban karena yakin tidak ada lagi korban yang selamat.

’’Peluang menemukan korban selamat nyaris nol,’’ katanya. Karena itu, pemerintah resmi mengakhiri misi penyelamatan agar bisa berfokus kepada distribusi bantuan.

Gempa bumi yang episentrumnya berada di titik yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Halabja, Iraq, itu mengaakibatkan sedikitnya 30.000 rumah rata dengan tanah.

Dari 14 provinsi itu, ada dua desa yang tidak bisa dihuni. Tidak ada lagi rumah atau gedung di sana. Yang ada hanya puing-puin dan reruntuhan. Lebih parah lagi, akses ke dua desa yang luluh lantak diguncang gempa itu juga terputus.

’’Jumlah korban tewas akan bertambah karena serangan hawa dingin. Banyak kerabat saya yang tinggal di Sarpol-e Zahab. Padahal, akses ke sana terputus. Saya tidak tahu apakah mereka selamat atau tidak,’’ kata Rojan Meshkat, penduduk Kota Sanandaj, Provinsi Kurdistan, Iran. Terputusnya akses dan komunikasi itu juga menyulitkan pemerintah mendata korban gempa.

Mohammad Ali Monshizadeh, Jubir Departemen Forensik Provinsi Kermanshah, menyatakan bahwa jumlah korban tewas yang dicatat pemerintah lebih sedikit daripada fakta yang ada.

’’Saya mendapat laporan tentang pemakaman sekitar 150 korban tewas oleh keluarga dan kerabat. Mereka dimakamkan begitu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Data itu tidak terekam pemerintah,’’ katanya. (AP/Reuters/BBC/CNN/hep/c4/any)


Kemarin ribuan warga memblokade ruas-ruas jalan di Provinsi Kermanshah. Mereka memprotes lambannya reaksi pemerintah


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News