Ridwan Kamil Sempat Mimpi Naik Ambulans dan Ketemu Jokowi

Agar langkah melawan corona ini efektif, Emil selalu mengajak koordinasi para bupati/wali kota di Jabar.
Soal politik dan elektabilitas saat ini, Kang Emil tak begitu peduli.
Saat ini, yang ada di otaknya adalah cara menangani Covid dan memulihkan ekonomi Jabar.
Jerih payahnya cukup memuaskan. Kategori Covid di Jabar dianggap terkendali. Tak sedikit masyarakat yang mengapresiasi.
Apresiasi itu, lanjut Emil, terlihat dari adanya seorang anak yang menggambar wajahnya dengan tulisan terima kasih. Ada juga yang membuatkan lagu "Semangat Pak Gubernur”.
Termasuk juga yang mengapresiasi dirinya melalui kenaikan elektabilitas. Dalam survei yang dilakukan beberapa lembaga beken, Emil memang selalu masuk tiga besar kepala daerah yang potensial untuk Pilpres 2024, bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Saya makin menyadari, kalau kita kerjanya benar, masyarakat apresiasi. Kalau banyak pencitraan, kerjanya kosong, ya masyarakat tahu. Musim pencitraan sudah lewat. Kerja riil aja. Jelek bilang jelek, baik dibilang baik. Kalau jelek minta maaf,” ucapnya.
Namun, arsitek lulusan ITB ini tak mau memikirkan hasil survei. Baginya, elektabilitas yang kinclong hanya untuk penyemangat dalam bekerja. Sebab, ada 50-an juta warga Jabar yang harus diselamatkan. Dia harus bekerja dengan baik. Bahkan, dia tak ragu menawarkan diri sebagai relawan untuk uji coba vaksin.
Ridwan Kamil sempat kena marah, dikirimi pesan lewat WA oleh beberapa menteri. Pernyataannya dianggap meresahkan.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi