Rintihan Hati Petani Tembakau, Harga Anjlok di Tengah Pandemi

Rintihan Hati Petani Tembakau, Harga Anjlok di Tengah Pandemi
Para petani tembakau berdoa bersama. Foto: source for JPNN

“Harapannya bisa seperti tahun 2011, itu harganya seratus ribu. Karena sebagian besar warga Temanggung sangat mengandalkan ini. Juga termasuk daerah lain di provinsi lain,” tegasnya.

Doa dilaksanakan di rumah salah satu petani tembakau. Memakai masker, mereka khusyuk mengikuti satu per satu bacaan yang jadi amalan majelis Dzikir Al Tsawab, dari bacaan Surat Al Kahfi sampai Ratibul Haddad.

Setelah dzikir, Dawan, salah seorang petani melantunkan, dalam doanya dia meminta agar seluruh petani di Indonesia khususnya Jawa Tengah diberi keselamatan dan kemakmuran.

“Khususnya bagi para petani tembakau agar diberi kelancaran dalam rejekinya. Doa bersama ini adalah langkah kita setelah banyak cara agar harga tembakau kembali naik,” lanjut Dawan diamini para petani.

Memang sebagian besar petani tembakau saat ini tidak bisa berharap banyak pada siapapun.

Hal itu diungkapkan Nadhirin. Pihak pengelola gudang tembakau juga tidak bisa jadi pegangan. Pemerintah juga belum bisa memberi dampak signifikan.

Menurut dia, para petani tembakau di masa panen raya ini tak bisa berharap banyak selain kepada Tuhan.

“Setelah minta tolong kepada manusia tidak bisa berhasil, kepada siapa lagi kita mesti minta tolong selain kepada Tuhan?” katanya. (flo/jpnn)

Para petani tembakau di Jateng berkumpul dan bermunajat bersama Majelis Dzikir Al Tsawab untuk mendoakan nasib hasil panen mereka bersama petani lainnya di Jawa dan NTB.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News