Riset Industri Penting agar Indonesia Mampu Menekan Impor

Riset Industri Penting agar Indonesia Mampu Menekan Impor
Ilustrasi. barang impor. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja meluncurkan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri Dosen Perguruan Tinggi Vokasi bagi seluruh insan vokasi di Tanah Air. 

Program ini berbasis pada demand driven, yaitu riset yang digerakkan berdasarkan permintaan serta kebutuhan guna menyelesaikan masalah nyata di dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pasar maupun masyarakat.  

Sekretaris Jenderal Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) periode 2018-2020 Berry Juliandi menjelaskan riset memiliki kesinambungan antara riset dasar dan terapan. Riset dasar inilah yang menjadi modal riset terapan yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat, industri, dan lainnya.

"Riset dasar dan riset terapan merupakan kesinambungan yang penting sehingga dari kegiatan riset tersebut bisa menghasilkan tenologi, kebijakan, atau intervensi sosial yang sesuai dengan kebutuhan," terang Berry, Kamis (5/8).

Dia menjelaskan ranah pengembangan riset terapan yang mengacu pada demand driven dilakukan oleh pendidikan tinggi vokasi. Di berbagai negara maju, pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam pengembangan SDM, sehingga lulusan vokasi sangat diperlukan sebagai tonggak pembangunan ekonomi negara.

Menurut dia, Link and match menjadi salah satu kunci untuk menghasilkan SDM andal yang mampu menghasilkan riset terapan yang memiliki impact bagi DUDI maupun masyarakat.

Untuk mewujudkan lulusan vokasi yang andal, maka diperlukan kesamaan visi dari semua pihak, baik pemerintah, industri, maupun stakeholder terkait pendidikan vokasi.

"Industri dan pendidikan vokasi perlu memiliki ruang bersama untuk lebih dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Melalui komunikasi yang baik, maka kepercayaan akan muncul," kata Berry.

Program riset keilmuan Terapan Kemendikbudristek bisa digunakan untuk menekan impor bahan baku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News