Risiko Kredit Lembaga Jasa Keuangan Masih Tinggi
Maklum, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) terakumulasi 3,22 persen, meningkat dibanding posisi Juli 3,18 persen.
Untuk rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) relatif stabil pada kisaran 2,22 persen.
”Jadi, alat likuiditas perbankan dalam kondisi memadai untuk membiayai ekspansi kredit," tutur Plt Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK Slamet Edy Purnomo di Jakarta akhir pekan lalu.
Untuk sisi ketahanan, bantalan permodalan ketahanan lembaga jasa keuangan domestik masih memadai untuk mengantisipasi potensi risiko.
Itu terlihat dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio(CAR) perbankan per Agustus 2016 bertengger di kisaran 23,26 persen.
Karena itu, OJK bakal terus memantau profil risiko lembaga jasa keuangan.
”Juga menyiapkan langkah untuk memitigasi kemungkinan peningkatan risiko sektor jasa keuangan, khususnya risiko kredit,” ulas Slamet. (far/jos/jpnn)
JAKARTA – Pertumbuhan kredit mengalami perlambatan pada Agustus lalu. Saat itu, kredit hanya tumbuh 6,83 persen. Padahal, Juli tumbuh 7,74
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism
- Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan
- Potensi Industri Fesyen Indonesia Besar, Desainer Malah Kesulitan, Ada Apa?
- bjb syariah Raih Penghargaan Bergengsi di Milad Ke-14
- DAIKIN Proshop Designer Award 2024 Resmi Digelar, Beri Tantangan Ekspresikan Ide Ruang Hidup Ideal
- AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta Terima Mobil dari BRI, Asyik!