Rita Widyasari Mulai Digoyang

Rita Widyasari Mulai Digoyang
Rita Widyasari memakai baju tahanan KPK. Foto: Miftah/Jawa Pos/dok.JPNN.com

Tak dimungkiri, citra partai warisan Orde Baru itu sedang turun-turunnya. Apalagi dengan kasus korupsi yang menyandung Rita dan Setya Novanto, mantan ketua umum Golkar.

Tak solidnya suara di Golkar Kaltim juga terlihat dari hasil rapat pleno yang digelar Senin (27/11) lalu.

Hasil rapat tersebut menghasilkan, tak ada rekomendasi untuk mengganti Rita sebagai bakal cagub. Posisi Rita sebagai bakal cagub Kaltim dari Partai Golkar belum terusik.

Dalam agenda yang turut dihadiri 10 DPD Golkar kabupaten/kota, organisasi pendiri, dan sayap partai, serta Dewan Pertimbangan Partai itu hanya meminta usulan sedikitnya satu nama dan sebanyak-banyaknya tiga nama bakal cawagub dari penjaringan.

DPD Golkar Kaltim kebagian tanda tangan pertama Airlangga Hartarto. Sehari duduk sebagai ketua umum baru DPP Partai Golkar, Airlangga langsung mengeluarkan “gebrakan”.

Rita Widyasari diberhentikan sebagai ketua DPD Golkar Kaltim. Sebagai gantinya, DPP menunjuk Andi Sofyan Hasdam sebagai pelaksana tugas (plt) ketua partai beringin Kaltim. Itu ditandai terbitnya SK dari DPP Partai Golkar.

Airlangga dan Sekjen DPP Golkar Idrus Marham yang membubuhkan tanda tangan di surat tiga lembar tersebut.

Kuat dugaan alasan Rita diberhentikan lantaran status tersangka yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (*/fch/rom/k9)


Sudah ada suara dari internal Golkar yang mendesak agar status Rita Widyasari sebagai bakal calon gubernur Kaltim dicabut, diganti figur lain.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News