Rizal Ramli: Kirim Aktivis Pro-Jokowi Kalau Memang Jagoan
jpnn.com, JAKARTA - Bekas Menko Maritim Rizal Ramli mengecam pengadangan aksi #2019GantiPresiden. Menurutnya, pengadangan diskusi semacam itu bukanlah ciri-ciri dari sebuah negara yang berpegang pada faham demokrasi.
"Hari ini saya terkejut, kok orang mau mengadakan pertemuan diadang, dilarang. Mau adakan diskusi tidak boleh. Jangan tarik mundur demokrasi," tegasnya kepada wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8).
RR, sapaan akrab Rizal Ramli pun menceritakan pengalaman dia semasa muda. Dia mengaku memperjuangkan demokrasi di era otoriter Orde Baru.
Ketika itu, dirinya bersama kawan-kawan sempat dipenjara selama bertahun-tahun. Namun hari ini, demokrasi yang diperjuangkan seakan ditarik mundur.
"Kita memperjuangkan demokrasi, saat itu yang muda-muda termasuk angkatan 98 dengan keringat dan darah. Jangan tarik mundur demokrasi," ujarnya.
Menurut RR, jika tak setuju dengan ide dari aktivis #2019GantiPresiden, harusnya pihak yang menentang, dalam hal ini para pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengirimkan aktivis terbaiknya untuk beradu argumentasi saat diskusi tersebut berlangsung.
"Kalau mau diskusi silakan, kalau tidak suka dengan isi diskusinya, kirim dong aktivis pro Jokowi buat debat di sana kalau memang jagoan," desaknya.
Atau paling tidak, lanjut Menko Perekonomian era Presiden RI Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini, para pendukung Jokowi-Ma'ruf membuat hashtag ataupun diskusi tandingan.
Bekas Menko Maritim Rizal Ramli mengecam pengadangan aksi #2019GantiPresiden yang terjadi di sejumlah lokasi belakangan ini
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Jokowi Bakal Menonton Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Kamar: Menang, Insyaallah
- Pengamat Ini Sebut Jokowi dan SBY Mentor Andal Prabowo
- 5 Berita Terpopuler: Lulusan SMA Siap-Siap untuk Seleksi CPNS & PPPK, Ada Info Penting dari BKN, Begini
- Dahulu Dipanggil Pak Menhan, Sekarang Mas Bowo, Qodari: Jokowi - Prabowo Dwitunggal