RJ Lino Minta Maaf tapi tak Sebut Nama Menko Rizal Ramli, Kenapa Hayoo...

jpnn.com - JAKARTA - Richard Joost Lino resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai direktur utama PT Pelindo II oleh dewan komisaris. Selain mengucapkan terima kasih, dalam pesan singkatnya Lino juga meminta maaf kepada beberapa menteri terkait dan rekan kerjanya selama dirinya menjabat.
Namun, hanya dua nama menteri saja yang Lino sebut yakni Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Dia tidak menyebut nama Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli. Padahal lingkup kerja Pelindo II juga terkait dengan Menko Maritim.
"Saya ingin menyampaikan juga permintaan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada semua Saudaraku di IPC, dewan direksi, dewan komisaris , oversight committe, ibu menteri BUMN beserta jajarannya, bapak menteri Perhubungan beserta jajarannya dan juga unsur pemerintah di daerah dan pusat," ujar Lino.
"Bila selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan ataupun tidak menyenangkan selama kita bekerjasama mohon dimaafkan," imbuh Lino.
Dia juga meminta agar seluruh anak buahnya bisa lebih semangat lagi bekerja. Terakhir, Lino berpesan supaya seluruh pegawai Pelindo II mendukung program Tol Laut yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Agar bisa menekan biaya logistik, yang selama ini menjadi salah satu biang kerok mahalnya sejumlah barang-barang. (chi/jpnn)
JAKARTA - Richard Joost Lino resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai direktur utama PT Pelindo II oleh dewan komisaris. Selain mengucapkan terima
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sebanyak 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Siap Berangkat ke Tanah Suci
- Seludupkan Narkoba dari Malaysia di Pakaian Dalam, Nenek 62 Tahun Ditangkap
- Akademisi Nilai Dominasi TKA China Picu Kekhawatiran di Tengah Investasi RRC
- KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans-Sumatera
- Versi Kepala BGN, Masalah Keracunan Setelah Menyantap MBG Akibat Urusan Teknis
- Ini Cara Pertamina Mendorong Pekerja Menjadi Role Model Dekarbonisasi