Rokok versus Produk Tembakau yang Dipanaskan, Mana Lebih Buruk?

Rokok versus Produk Tembakau yang Dipanaskan, Mana Lebih Buruk?
Dosen Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) Shoim Hidayat memaparkan hasil riset kampusnya mengenai produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk yang dipanaskan. Ilustrasi Foto: Humas Bea Cukai

Adapun asap rokok terdiri dari air sebanyak 31 persen, sementara sisanya terdiri dari gliserol 5 persen, nikotin 4 persen, propilen glikol 3 persen, serta komponen lainnya yaitu TAR di mana terdapat banyak senyawa berbahaya dan berisiko.

Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR yang merupakan hasil dari pembakaran rokok, mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker.

Dari sekitar 7 ribu bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, 2 ribu di antaranya terdapat pada TAR. Adapun menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, merokok berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke sebanyak dua sampai empat kali.

Dengan melihat perbedaan antara uap dan asap, Shoim menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan memiliki senyawa HPHC yang jauh lebih rendah daripada rokok.

“Perbedaan-perbedaan dan hasil kesimpulan ini harus disosialisasikan dan dipahami dengan baik oleh masyarakat agar mendapatkan informasi yang akurat mengenai produk tembakau yang dipanaskan,” ujar Shoim.

Dia meneruskan pemerintah memiliki peran yang krusial untuk menyebarkan informasi mengenai produk tembakau alternatif kepada publik. Intinya, produk ini memiliki kadar bahaya yang lebih rendah dibandingkan rokok.

“Informasi tersebut harus sampai ke telinga masyarakat secara luas. Tetapi sebelumnya, informasi ini harus sampai dulu ke pemerintah karena informasi ini merupakan hasil kajian ilmiah,” tutup Shoim. (Antara/jpnn)


Asap rokok terdiri dari air sebanyak 31 persen, sementara sisanya terdiri dari gliserol 5 persen, nikotin 4 persen, propilen glikol 3 persen, serta TAR.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News