RSOB Kehabisan Stok Obat Generik

RSOB Kehabisan Stok Obat Generik
RSOB Kehabisan Stok Obat Generik
BATAM - Keluhan datang dari beberapa keluarga pasien karena mahalnya biaya pembelian obat yang harus dibayarkan di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) di Sekupang. Salah satunya Hm, yang mengaku membayar dua kali lipat dari harga obat yang dibelinya biasanya dari rumah sakit tersebut.

Hami merupakan salah satu keluarga pasien penderita malaria yang dirawat di RSOB Sekupang. "Saya tanya mengapa mahal, katanya obat generik dengan harga murah habis di rumah sakit tersebut, sehingga yang diberikan kepada kita adalah obat yang katanya lebih bagus dan sangat mahal. Kami warga miskin ini mana sanggup membelinya," ujar Hami kepada Batam Pos (JPNN Grup) di Sekupang, Selasa (31/8).

Selain dia, banyak juga pasien lainnya yang mengaku dari keluarga kurang mampu tidak bisa dilayani bagian farmasi RSOB karena kehabisan obat generik tersebut. "Kalau pun ada obat yang sejenis, harganya lebih mahal. Misalkan obat Primaquin biasanya kami beli seharga Rp150 ribu per botol, kalau yang mahalnya, kata perawat jaga bisa mencapai Rp300 ribu. Mana sanggup kita," ujar salah satu keluarga pasien, Hotma Tobing.

Warga Batuaji ini menunjukkan,dalam tampilan botolnya, Primaquin merupakan obat generik jenis tablet penangkal penyakit malaria. Umumnya dosis oral anak diberikan 0,3 mg basa/kg/hari sekali sehari untuk 14 hari (tidak melampaui 15 mg/hari) atau 0,9 mg basa/kg sekali tiap minggu untuk 8 minggu dan tidak melampaui 45 mg basa/minggu, sedangkan untuk dosis dewasa 15 mg/hari (basa) sekali sehari untuk 14 hari atau 45  mg basa/minggu untuk 8 minggu.

BATAM - Keluhan datang dari beberapa keluarga pasien karena mahalnya biaya pembelian obat yang harus dibayarkan di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News