RSUD Anutapura Perketat Pengasawan
Antisipasi Penculikan Bayi
Senin, 16 November 2009 – 11:45 WIB
PALU- Tragedi penculikan bayi yang terjadi di RSUD Ketileng, Semarang membuat manajemen RSUD Anutapura memperketat pengasawan, khususnya di ruang bayi dan anak. Hal itu bertujuan untuk mengantispasi agar kejadian penculikan bayi tidak terjadi di rumah sakit tersebut. Menurut Reny, selain menerapkan pengamanan ketat di ruang bayi, ke depan RSUD Anutapura juga mencoba menerapkan keluarga pasien tidak boleh terlalu banyak menjaga pasien di rumah sakit, khususnya yang di luar ruangan.
Direktur RSUD Antapura, dr Reny Lamadjido mengatakan untuk menjaga segala kemungkinan seperti tertukarnya bayi atau penculikan bayi ia menerapkan sistem kamar bayi tidak diperkenankan orang lain masuk. "Selain perawat, dokter dan ibu bayi dilarang masuk. Sedangkan untuk menghindari bayi tertukar dengan bayi lainnya, 6 jam setelah sang bayi lahir langsung diserahkan ke ibunya untuk menyusui," kata Reny.
Baca Juga:
Hal itu untuk menerapkan program membiasakan bayi untuk mencari sendiri ASI dari ibunya. Juga agar ibu mengenal ciri-ciri anaknya, sehingga kemungkinan-kemungkinan bayi tertukar tidak terjadi. Di ruang bayi juga tidak boleh terlalu banyak perawat minimal setiap bertugas sekitar 4 orang saja. “Banyak kejadian kan bayi-bayi di rumah sakit tertukar dan ada juga bayi diculik,” katanya.
Baca Juga:
PALU- Tragedi penculikan bayi yang terjadi di RSUD Ketileng, Semarang membuat manajemen RSUD Anutapura memperketat pengasawan, khususnya di ruang
BERITA TERKAIT
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi
- KASN Mengingatkan ASN tak Terlibat Politik Praktis di Pilkada Serentak 2024
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang
- 846 PPPK 2023 Batanghari Terima SK, Muhammad Fadhil Arief Berpesan Begini
- 10 Aki Truk Pengangkut Sampah Milik DLH Kota Palangka Raya Digondol Maling, Polisi Bergerak
- 350 Rumah di Badau Perbatasan RI-Malaysia Terdampak Banjir