RSUD Anutapura Perketat Pengasawan

Antisipasi Penculikan Bayi

RSUD Anutapura Perketat Pengasawan
RSUD Anutapura Perketat Pengasawan
PALU- Tragedi penculikan bayi yang terjadi di RSUD Ketileng, Semarang membuat manajemen RSUD Anutapura memperketat pengasawan, khususnya di ruang bayi dan anak. Hal itu bertujuan untuk mengantispasi agar kejadian penculikan bayi tidak terjadi di rumah sakit tersebut.

Direktur RSUD Antapura, dr Reny Lamadjido mengatakan untuk menjaga segala kemungkinan seperti tertukarnya bayi atau penculikan bayi ia menerapkan sistem kamar bayi tidak diperkenankan orang lain masuk. "Selain perawat, dokter dan ibu bayi dilarang masuk. Sedangkan untuk menghindari bayi tertukar dengan bayi lainnya, 6 jam setelah sang bayi lahir langsung diserahkan ke ibunya untuk menyusui," kata Reny.

Hal itu untuk menerapkan program membiasakan bayi untuk mencari sendiri ASI dari ibunya. Juga agar ibu mengenal ciri-ciri anaknya, sehingga kemungkinan-kemungkinan bayi tertukar tidak terjadi. Di ruang bayi juga tidak boleh terlalu banyak perawat minimal setiap bertugas sekitar 4 orang saja. “Banyak kejadian kan bayi-bayi di rumah sakit tertukar dan ada juga bayi diculik,” katanya.

Menurut Reny, selain menerapkan pengamanan ketat di ruang bayi, ke depan RSUD Anutapura juga mencoba menerapkan keluarga pasien tidak boleh terlalu banyak menjaga pasien di rumah sakit, khususnya yang di luar ruangan.

PALU- Tragedi penculikan bayi yang terjadi di RSUD Ketileng, Semarang membuat manajemen RSUD Anutapura memperketat pengasawan, khususnya di ruang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News