RTE Indonesia 2023 Mengulik Komunikasi Jarak Jauh di Metaverse dan Pendidikan

RTE Indonesia 2023 Mengulik Komunikasi Jarak Jauh di Metaverse dan Pendidikan
RTE Indonesia 2023 Mengulik Komunikasi Jarak Jauh di Metaverse dan Pendidikan. Foto: dok. Agora

jpnn.com, JAKARTA - Acara Real-Time Engagement (RTE) Indonesia 2023 digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan di seluruh dunia.

RTE memungkinkan interaksi dan komunikasi langsung melalui video, suara, atau obrolan dalam konteks berbagi, seperti aplikasi.

Acara yang diselenggarakan pada Kamis (3/10) itu diikuti oleh peserta yang berkecimpung di dunia teknologi, khususnya metaverse dan pendidikan.

Acara yang didukung Agora, perusahaan penyedia layanan RTE asal Amerika Serikat, ini berupa talkshow dengan panelis yang ahli di bidangnya.

Tujuan dari acara ini adalah untuk berbagi ilmu mengenai metaverse dan edukasi yang tentunya tidak lepas dari pemanfaatan teknologi RTE.

Pembicara pada bidang metaverse adalah Andrew Steven Puika, CTO Shinta VR; Amiranto Adi Wibowo, Founder Metasmesta; dan Hazen Muhammad, Studio Head Cebirra.

Pada sesi ini, para panelis mengupas tuntas mengenai metaverse, mulai dari pengertian, tren saat ini, serta tantangan dalam mengembangkan metaverse yang praktiknya masih tergolong baru di Indonesia.

"Metaverse di Indonesia saat ini belum banyak, tetapi lima sampai sepuluh tahun ke depan pasti akan makin menjamur," ujar Amiranto Adi Wibowo yang merupakan Founder dari Metasmesta, dalam keterangannya, Jumat (1/12.

RTE Indonesia 2023 mengulik komunikasi jarak jauh di bidang metaverse dan pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News