Ruang Pendidikan Seharusnya Bahas Masalah Fundamental Bangsa, Jangan Pemilu Saja

“Bu Mega mengatakan kemana dunia pendidikan kita, kenapa harus orang asing? Bukan saya antiasing, tetapi masak untuk mengembangkan teknologi terapan Kuktur Jaringan yang relatif sudah sangat lama, tetapi bisa membuat orang Prancis survive dari hanya mengelola bambu,” kata Hasto.
Kondisi saat ini, lanjut Hasto, adalah terjadi serbuan asing ke Indonesia. Di mana perusahaan-perusahaan besar melakulan outsourcing dan terjadi capital outflow dan juga human capital outflow.
“Terjadi upaya untuk menyedot human capital terbaik dilakukan korporasi besar, terjadi kolonialisme dagang,” ujar Hasto.
Atas dasar hal tersebut, perguruan tinggi harus terdepan membangun kepemimpinan intelektual dan membumikannya serta mendorong arah kemajuan bagi masa depan melalui penguasaan iptek, riset, dan inovasi yang membumi bagi kemajuan negeri. (tan/jpnn)
Hasto menyampaikan sebenarnya para pendiri bangsa Indonesia sudah merumuskan politik pendidikan ialah mencerdaskan kehidupan negara.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Hardiknas 2025, Untar Gelar Untarian Awards untuk Dosen hingga Mahasiswa Berprestasi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas