Ruangannya Diduduki Buruh, Gubernur Banten: Saya Tidak Sakit Hati

Ruangannya Diduduki Buruh, Gubernur Banten: Saya Tidak Sakit Hati
Gubernur Banten Wahidin Halim bersama para buruh dan kuasa huiumnya, menunjukkan surat kesepakatan berdamai dan Gubernur Banten mencabut laporan terhadap para buruh. ANTARA/Mulyana

"Pada hari ini sudah tuntas dengan adanya kesepakatan berdamai. Atas nama anak-anak saya, minta maaf yang setinggi-tingginya. Bahwa itu tidak ada maksud untuk merusak, ataupun melecehkan, Bapak Gubernur Wahidin Halim sebagai pemimpin kami," kata Ahmad Supriyadi.

Dia mengatakan KSPSI akan menjalin komunikasi dan menyampaikan yang terbaik untuk para buruh.

Hal senada juga diungkap Sahuri (33), salah seorang buruh mewakili teman-temannya yang sebelumnya melakukan aksi masuk ruang Gubernur Banten, menyampaikan permintaan maaf atas apa yang terjadi.

"Saya minta maaf atas kejadian kemarin. Itu saya lakukan spontanitas saja. Tidak ada tujuan menghujat Bapak Gubernur Wahidin," kata dia.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Banten yang telah mencabut laporan polisi atas kejadian tersebut.

Kuasa hukum Gubernur Banten Asep Abdullah Busro mengungkapkan bahwa malam ini telah terjadi kesepakatan antara Wahidin Halim dengan para buruh.

"Kami sebagai kuasa hukum akan berkoordinasi dengan teman-teman Direktur Kriminal Umum Polda Banten dan mengurus secara administratif," kata Asep.

Hal senada juga diungkap kuasa hukum para buruh Akmani. Pihaknya yakin sejak awal bahwa Gubernur Banten akan menerapkan keadilan restoratif sesuai amanah Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Dirjen Peradilan Hukum Kementerian Hukum dan HAM.

Gubernur Banten Wahidin Halim melalui kuasa hukumnya sebelumnya melaporkan buruh yang masuk ruangan kerja dan duduk di meja kerja gubernur, ke Polda Banten.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News