Rumah Sial

Oleh Dahlan Iskan

Rumah Sial
Sebuah rumah di Surabaya yang pernah jadi lokasi pembunuhan terhadap satu keluarga. Foto: disway.id

Setelah Raymond Huang tewas, Yuan Gui Ying meninggalkan Kanada. Kembali ke Tiongkok. Meninggalkan Samantha di Kanada. Bersama neneknya. Yuan Gui Ying merawat anak laki-lakinya yang sakit otak di Guangdong.

Tiga tahun kemudian, Yuan ingin masuk Hong Kong. Lewat Shenzhen. Di situlah Yuan ditangkap. Dengan tuduhan melakukan pencucian uang di 18 bank di Hong Kong.

Total uangnya sekitar Rp 200 miliar. Dalam bentuk non-tunai. Yang tunai hanya sebanyak Rp 1 miliar. Di Hang Sheng Bank.

Yuan menolak dituduh melakukan pencucian uang. Dia mengaku hanya khawatir: uang itu akan jatuh ke pacar suaminya.

Hakim tidak percaya begitu saja: Yuan dijatuhi hukuman enam tahun enam bulan. Sekarang sudah kembali bebas.

Sampai sekarang tidak terungkap: siapa penembak Raymond Huang. Hanya saja polisi tahu: ada geng lain di Vancouver. Yang jadi pesaing Big Circle Boys. Misalnya Ghost Shadows. Atau Piru Street Boys.

Di Surabaya tidak ada geng sekelas Big Circle Boys. Tapi kepercayaan orang Surabaya sama: tidak mau membeli rumah sial seperti 3899 itu.

Lihatlah rumah mewah di Surabaya Barat ini. Seperti terlihat di foto itu. Sampai sekarang tidak ada yang mau membeli. Sampai atapnya sudah hilang.

Sejak penembakan, rumah No 3899 itu kosong. Bertahun-tahun. Orang sudah mulai lupa yang pernah terjadi. Lalu dijual. Yang membeli tidak tahu bahwa itu rumah sial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News