Rupiah Sedikit Tertekan, tetapi USD Masih di Bawah Rp 14.000
Selasa, 09 Juni 2020 – 18:41 WIB
Sehingga Bank Dunia memperkirakan akan ada kemungkinan paling buruk, yakni kontraksi ekonomi global hingga 8 persen di 2020.
Di 2021, ekonomi juga diprediksi akan sedikit membaik dan tumbuh satu persen.
Outlook terbaru Bank Dunia itu membuyarkan semua proyeksi awal tahun ini, di mana ekonomi global diprediksi tumbuh 2,5 persen pada 2020.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 13.898 per USD. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.885 per USD hingga Rp 14.013 per USD.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.973 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.955 per USD. (ant/jpnn)
Pada penutupan Selasa (9/6) sore, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, mendapat tekanan tetapi masih di bawah Rp 14.000 per dolar AS.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
BERITA TERKAIT
- Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah
- Syarief Hasan Komentari Nilai Tukar Rupiah yang Terus Turun, Simak
- Prabowo Umumkan Gibran Cawapres, Begini Dampaknya di Pasar Saham
- Nilai Tukar Rupiah Mengkhawatirkan, Bagaimana Posisi Cadangan Devisa Indonesia?
- Penjelasan Pejabat BI soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Bikin Lega, Alhamdulillah
- Mitigasi Risiko Ekonomi 2023, Pemerintah Harus Fokus Jaga Ketahanan Pangan dan Energi