Rusia Bombardir Warga Sipil, Presiden Ukraina: Mereka Ingin Hapus Kami

Rusia Bombardir Warga Sipil, Presiden Ukraina: Mereka Ingin Hapus Kami
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara selama wawancara dengan Reuters di Kiev, Ukraina, 1 Maret 2022. Foto: ANTARA/Reuters/Umit Bektas/as

Rusia mengatakan telah mengirim delegasi untuk perundingan putaran kedua di dekat perbatasan Belarus, tapi Presiden Zelenskiy mengatakan Rusia perlu menghentikan pengeboman jika ingin melanjutkan perundingan.

"Kita akan melihat… peningkatan aksi brutalnya," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace tentang Putin dalam wawancara radio.

"Dia belum mendapatkan apa yang diinginkannya, dia kepung kota-kota, dia bombardir mereka dengan kejam di malam hari… dan pada akhirnya dia akan menghancurkan mereka dan bergerak masuk ke kota-kota itu," kata Wallace.

Di Kiev, ibu kota Ukraina berpenduduk 3 juta jiwa yang warganya berlindung di stasiun-stasiun kereta bawah tanah, Rusia meledakkan menara TV utama pada Selasa dan menewaskan beberapa orang di sekitarnya.

Zelenskiy, saat mengabarkan situasi terkini negaranya mengatakan bahwa serangan itu adalah bukti bahwa Rusia tidak tahu apa-apa soal Kiev.

"Tentang sejarah kami. Namun mereka semua diperintahkan untuk menghapus sejarah kami, menghapus negara kami, menghapus kami semua," ujar mantan aktor itu.

Sebelumnya, Zelenskiy mengatakan kepada Reuters dan CNN dalam wawancara bahwa pengeboman harus dihentikan demi perundingan untuk mengakhiri perang.

"Setidaknya berhentilah mengebom warga sipil, hentikan pengeboman lalu (kita) duduk di meja perundingan."

Serangan bom paling intensif dilakukan Rusia terhadap Kharkiv, kota berpenduduk 1,5 juta jiwa di bagian timur Ukraina

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News