Rusmini Melihat Riyanto Banser Menemukan Bom Lalu Terlempar, Terjatuh di Belakang Gereja, Tewas

Rusmini Melihat Riyanto Banser Menemukan Bom Lalu Terlempar, Terjatuh di Belakang Gereja, Tewas
Rusmi tak bisa melupakan peristiwa ledakan 20 tahun silam. Foto: Sofan Kurniawan/radarmojokerto

"Pas sudah mau selesai acaranya (Malam Misa), Banser itu (Riyanto) yang turut berjaga di depan gereja, menemukan tas (berisi bom). Katanya mau dibuang ke selokan yang ada di depan gereja. Pas itu orang-orang sudah dia suruh tiarap,” tuturnya kepada Radar Mojokerto.

Kabut gelap pun menyelimuti langit. Ledakan itu diikuti kepulan asap yang membumbung tinggi diiringi aroma bau ledakan.

Rusmini mengatakan, ledakan pertama itu mengakibatkan Riyanto tewas.

Tubuh pemuda asal Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto itu terlempar ke atas dan terjatuh persis di belakang gereja.

Rusmini Melihat Riyanto Banser Menemukan Bom Lalu Terlempar, Terjatuh di Belakang Gereja, Tewas

"Asapnya hitam pekat. Setelah itu saya lari ke dalam rumah, soalnya sama polisi disuruh masuk,” ungkapnya.

Tak lama setelah ledakan pertama, ledakan kedua pun menyusul. Namun kali ini, ledakan itu tak sekeras yang pertama.

”Saya sudah lari ke atas loteng setelah ledakan pertama itu, saya lihat dari loteng (lantai dua) polisinya itu keruk-keruk selokan,” tutur perempuan berambut putih ini.

Riyanto Banser meninggal dunia saat bom meledak pada malam misa di Gereja Eben Haezer Mojokerto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News