Rusmini Melihat Riyanto Banser Menemukan Bom Lalu Terlempar, Terjatuh di Belakang Gereja, Tewas

Rusmini Melihat Riyanto Banser Menemukan Bom Lalu Terlempar, Terjatuh di Belakang Gereja, Tewas
Rusmi tak bisa melupakan peristiwa ledakan 20 tahun silam. Foto: Sofan Kurniawan/radarmojokerto

Ledakan itu juga mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan, termasuk rumah keduanya. ”Dulu temboknya juga retak, terus genting-genting di lantai atas pecah-pecah,” katanya.

Bekas-bekas ledakan itu masih utuh dan dapat ditemui di sejumlah titik rumah tersebut. "Kalau bekasnya yang sekarang masih ada itu kaca-kaca lemari yang pecah ini, dan juga pintu rolling door,” terang Angkinki sembari menunjukkan bekas kerusakan.

Tampak beberapa bagian kaca lemari itu berlubang karena pecah.

Pria 66 tahun itu mengatakan, lemari-lemari itu sejak awal memang berada di situ. Bahkan, sebelum kejadian ledakan bom Natal tahun 2000.

Keduanya sama-sama mengaku tak mungkin lupa akan insiden yang terjadi 20 tahun silam tersebut.

Usia tua telah membuat mereka makin lemah. Namun demikian, tak ada hidup yang bisa dititipkan pada orang.

Dari hasil jasa reparasi elektronik itu, Angkinki bersyukur masih bisa menghidupi adik dan istri. (yuliantoadinugroho/mj/ris/ron/jpr)

Riyanto Banser meninggal dunia saat bom meledak pada malam misa di Gereja Eben Haezer Mojokerto.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News