Ryamizard Ryacudu, Bapak Bela Negara Indonesia

Oleh: Ramses Wally, S.H

Ryamizard Ryacudu, Bapak Bela Negara Indonesia
Menhan Ryamizard Ryacudu. Foto: Istimewa for JPNN.com

Untuk itu yang perlu dilakukan adalah bagaimana melaksanakan suatu program-program preventif/pencegahan agar kerusuhan yang sama jangan sampai terulang lagi di kemudian hari.

Program BELA NEGARA ini adalah salah satu perwujudan dari Konsep REVOLUSI MENTAL yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Program tersebut sangat relevan serta sangat dibutuhkan untuk menjawab berbagai permasalahan bangsa dan juga sekaligus untuk menangkal merosotnya jiwa Cinta Tanah Air dan Beda Mindset dalam memandang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kerusuhan Papua adalah sebagai contoh bagaimana Mindset sebahagian besar masyarakat Papua yang beda tentang NKRI. Dan juga kita bisa saksikan bagaimana pihak OPM dan ISIS berserta organisasi afliasi sayapnya terus melaksanakan Cyber War yang benar-benar tidak bisa dianggap remeh dan sebelah mata. Harus gerakan anti-Cyber War yang mereka lakukan, karena secara tidak langsung ideologi Papua Merdeka dan Ideologi Negara Khilafah sangat serius mengancam keutuhan NKRI.

Saya sebagai seorang Yo Ondofolo (Kepala suku tertinggi) dari wilayah Babrongko, distrik Ebungfauw, kab. Jayapura menyampaikan kepada Bp. Ryamizard Ryacudu bahwa disebahagian besar hati dan jiwa masyarakat Papua serta generasi muda Papua, Merah Putih belum tertanam di dada mereka. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1. Kesalahpahaman tentang sejarah bergabungnya Papua dalam NKRI

2. Karena adanya iming-iming tentang kemungkinan Papua bisa Merdeka.

3. Karena trauma masalah HAM dimasa lalu.

4. Karena belum maksimalnya pembangunan kesejahteraan Orang Papua Asli

Papua akan memberikan gelar sebagai BAPAK BELA NEGARA INDONESIA kepada Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News