Saat Jokowi Singgung Pemimpin yang Penakut di Rakernas Projo, Apalagi Digugat di WTO?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan tak bisa ditekan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-6 Projo: Deklarasi Capres Projo “Setia di Garis Rakyat”, di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (14/10).
Dalam acara itu, hadir Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Gelora Anies Matta, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Awalnya, Jokowi menyampaikan kondisi global yang saat ini mengarah pada situasi yang tak menentu. Karena itu, Jokowi menilai pentingnya pemimpin yang berani.
"Diperlukan pemimpin yang memiliki visi taktis yang jelas, memiliki keberanian, berani mengambil risiko, punya nyali berani menghadapi tekanan negara-negara besar," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, jangan baru digugat di WTO saja, seorang pemimpin sudah mundur.
"Jangan ditekan, diancam saja sudah mundur. Itu yang diperlukan pemimpin ke depan," jelas dia.
Jokowi mengingatkan kembali bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja.
Jokowi mengingatkan kembali bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang tidak banyak bicara, tetapi banyak kerja.
- Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Jokowi: Harus Optimistis Menang
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Kunker ke NTB, Presiden Jokowi & Mentan Amran Bersepeda di Lombok
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Jokowi Bakal Menonton Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Kamar: Menang, Insyaallah