Sadis! Ini Ucapan Algojo ISIS sebelum Penggal 21 Orang di Pantai
Serangan udara dilakukan di kamp-kamp militer ISIS, lokasi pelatihan, dan area penyimpanan senjata. Pasukan bersenjata Libya juga ikut berpartisipasi dalam serangan tersebut.
"Ada korban jiwa dari pihak ISIS serta kerusakan pusat komunikasi dan stok amunisi mereka," ujar Komandan Angkatan Udara Libya Saqer al-Joroushi. Dia menambahkan, ada 40-50 militan yang tewas. Saqer menegaskan, serangan lanjutan dilakukan hari ini.
Pemerintah Mesir juga mendesak pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk melebarkan serangannya terhadap ISIS hingga ke Libya. Sebab, saat ini kelompok militan di sana kian subur.
Mayoritas mendeklarasikan diri sebagai bagian dari ISIS. Militan ISIS Libya itu bahkan mengaku bertanggung jawab terhadap pengeboman di Hotel Corinthia, Tripoli, beberapa waktu lalu. Serangan tersebut menewaskan sepuluh orang. Salah satunya adalah warga AS.
Sangat mungkin ISIS di Libya itu akan menyebar ke Mesir. Sebab, Mesir dan Libya berbagi perbatasan yang cukup luas. Untuk mencegah hal tersebut, Mesir juga berencana meningkatkan perangkat militer mereka.
Yaitu, dengan memesan 24 pesawat jet tempur Rafale dan beberapa peralatan tempur lainnya pada Prancis. Pemesanan itu mencapai USD 5,7 miliar (setara Rp 72,53 miliar).
Secara terpisah, berbagai pihak mengecam tindakan ISIS tersebut. Salah satunya adalah Paus Fransiskus.
"Mereka dibunuh hanya karena fakta bahwa mereka adalah warga kristiani. Tidak ada bedanya apakah mereka Katolik, ortodok, koptik, atau protestan. Mereka semua Kristen," ujar Paus Fransiskus. (AFP/Reuters/CNN/BBC/sha/c23/a mi)
KAIRO - Ulah kelompok yang menamakan diri Islamic State (IS) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) semakin sadis. Setelah mengunggah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa