SADIS: Pak Satpam Diikat di Pos, Garong Leluasa Beraksi

SADIS: Pak Satpam Diikat di Pos, Garong Leluasa Beraksi
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

Mendengar ada keributan, Santa langsung keluar dari kamar pos jaga. Kaget melihat dua rekannya dibekap dan dipukul dia pun memberi perlawanan. Meski berhasil memukul hingga salah satu pelaku tersungkur, Santa kalah dalam jumlah dan senjata. Lacurnya, linggis garong mendarat di kepala botaknya. Darah segar pun bercucuran. Hingga pukul 13.30 Wita hingga koran ini meninggalkan TKP anyir darah itu pekat tercium karena belum dibersihkan. Akhirnya, ketiganya pun diikat di pos security yang terletak di ujung barat berdekatan dengan jalan raya.

Merasa aman, para pelaku pun bergerilya memasuki beberapa ruangan sekolah. Sasaran pertama yang dituju adalah ATM CIMB Niaga yang berlokasi sekitar 50 meter dari pos jaga. Rolling door ruangan itu dicongkel. Bekas telapak tangan para pelaku tampak jelas di dinding ruangan. Pilihan para pelaku memasuki ruangan itu tepat, namun aksi mereka sia-sia lantaran brankas yang menempel di dinding terkunci rapat plus dalam kondisi kosong melompong.

Berikutnya, kawanan itu bergerak menuju lobi sekolah dan merusak kamera pengawas dengan cara memotong kabel. Mereka masuk ke ruangan books store yang berada tepat di samping ATM dengan cara mencongkel pintu. Meski sempat mengobok-obok isi ruangan, aksi pelaku kembali sia-sia.

Mereka pun menyasar ke ruangan kepala sekolah yang berjarak 20 meter dari ATM. Nah, di dalam ruangan ini pelaku menyikat uang tunai sebanyak Rp 400 ribu rupiah dari dalam laci meja. Sebuah kamera poket juga dilarikan. Karena keburu pagi, para pelaku bergegas keluar meninggalkan lokasi sekitar pukul 05.00.

Menariknya, untuk menghilangkan jejak, sebelum kabur, komplotan ini mengambil DVR (penyimpan rekaman CCTV). Selang beberapa menit kemudian, sekitar pukul 05.15, korban berhasil melepaskan diri dari jeratan tali rafia dan berteriak meminta tolong. Santa pun langsung dilarikan ke RS Kasih Ibu untuk mendapatkan penanganan.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan ditemui di TKP menerangkan Polresta Denpasar, Polda Bali dan juga Polsek Denpasar Barat sekitar pukul 07.00 langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan setelah menerima informasi. Police line pun dibentangkan setelah bel tanda pelajaran dibunyikan guna memaksimalkan proses penyidikan.

“Begitu ada laporan masuk, semua tim bergerak, termasuk dari Polda, Polresta dan Polsek Denpasar Barat” katanya.

Made Mariana yang menjabat bagian umum Yayasan Taman Mahatma Gandhi mengungkapkan meski terjadi musibah, proses belajar mengajar dari jenjang TK hingga SMA di sekolah tersebut tetap berjalan normal. “Saat ini sedang berlangsung ujian sekolah. Tetap berjalan normal,” ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News