Saham Bank BUMN Layak Dikoleksi untuk Jangka Panjang

Warisan masa lalu tersebut diprediksi berlanjut kerana proyek infrastruktur tengah berlangsung.
”Kesalahan masa lalu itu terjadi karena kredit terlalu agresif kala pertumbuhan ekonomi rendah,” ulasnya.
Mestinya, sambug Joseph, porsi penyaluran kredit mempertimbangkan realisasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Dengan begitu, langkah tersebut bisa menghindari potensi kredit macet sekaligus mengoptimalkan manajemen risiko.
Parahnya, lending rate perbankan tidak mau diturunkan saat omzet perusahaan mengalami koreksi.
Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan melanjutkan koreksi karena akan menjaga impor dan stabilitas harga batu bara.
Karena itu, harga batubara bisa terkoreksi karena sebelumnya anjlok signifikan. Sejauh ini, kredit segmen menengah dan komersial merupakan kontributor NPL paling besar.
”Segmen ini tidak sedikit debitur bermain di impor. Kalau ekonomi melambat, bank akan menerima risiko besar,” tegasnya. (far)
Pelaku pasar disarankan menghindari saham-saham perbankan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Perluas Jangkauan Bisnis, Gotrade Buka Cabang Pertama di Surabaya
- Nilai Saham Telkom Masih di Level Rp 2.600, Analis Merespons
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- Bakal Buyback Saham Rp300 Miliar, SIG Tempuh Lewat 2 Tahap Ini
- Buyback Rp 50 Miliar Erajaya Jadi Sinyal Optimisme untuk Pasar
- Langkah Prabowo Dinilai Jadi Pemantik Sentimen Positif IHSG