Saksi Prabowo Klaim Pilpres di Papua Kacau

Saksi Prabowo Klaim Pilpres di Papua Kacau
Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK). Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Papua menjadi sorotan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 yang kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK) untuk keempat kalinya kemarin (12/8). Sidang yang menghadirkan 25 orang saksi bagi pasangan Prabowo-Hatta diwarnai salingdebat antara sejumlah saksi yang dihadirkan dari Papua dengan kuasa hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla dan KPU.

Di antara mereka bahkan ada yang menyemprot kuasa hukum pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla karena dianggap banyak bertanya. Salah satu saksi mandat dari Kabupaten Dogiyai, Papua, Vincent Dogomo mengatakan bahwa terdapat ancaman dan intimidasi dari aparat. Intimidasi itu terkait dengan sikapnya yang mempertanyakan tidak adanya rekapitulasi perhitungan suara hasil Pilpres 2014 di tingkat TPS maupun di tingkat distrik.

"Proses rekapitulasi dilakukan sekaligus di kantor Kabupaten, yang dihadiri oleh PPS, PPD, dan KPU Kabupaten," ungkapnya.

Dalam pleno rekapitulasi di Kabupaten Dogiyai tanggal 17 Juli, Vincent mengaku dirinya ditekan agar tidak mengajukan keberatan apapun dan langsung menyetujui hasil rekapitulasi. Namun, saat ditanya oleh kuasa hukum Jokowi-JK, Taufik Basari, soal identitas aparat yang dimaksud, Vincent malah langsung menghardiknya.

"Sudah saya bilang berkali-kali. Ini masalah di Papua. Di sana ada konflik internal. Saya saja takut, apalagi Anda. Anda datang saja ke Papua," seru Vincent kepada Taufik.

Namun, Tobas -- sapaan Taufik Basari -- seolah tidak puas dengan jawaban Vincent. Ketua DPP Bidang Hukum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu lantas bertanya, "Anda kenal siapa nama Kapolresnya dan Koremnya?" Merasa diragukan keterangannya, Vincent pun kembali naik pitam. "Sepuluh kali saya jelaskan, jawabannya tetap sama," tegasnya dengan nada tinggi.

Untuk diketahui, di Kabupaten Dogiyai, pasangan Jokowi-JK mendapatkan suara terbanyak dengan 89.536 suara. Sementara pasangan Prabowo-Hatta tidak mendapat suara sama sekali alias nol persen.

Novela Mawipa, saksi Prabowo-Hatta dari kampung Awaputu Kabupaten Paniyai juga mengungkapkan kesaksian yang sama dengan Vincent. Dia menjelaskan bahwa di kampungnya sama sekali tidak ada pelaksanaan Pilpres pada 9 Juli 2014.

JAKARTA - Papua menjadi sorotan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 yang kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News