Saling Tuding sebagai Antek AS, Presiden-Wapres Afghanistan Bertikai

Saling Tuding sebagai Antek AS, Presiden-Wapres Afghanistan Bertikai
Saling Tuding sebagai Antek AS, Presiden-Wapres Afghanistan Bertikai
Perseteruan dua tokoh sentral negara itu semakin menggambarkan lemahnya dukungan terhadap pemerintahan Presiden Karzai sejak terpilih pada 2004. Baik dukungan dari mitra koalisi pemerintahan maupun negara Barat pendukung terdahulu seperti AS, Inggris, Uni Eropa dan NATO. Itu semakin terlihat dari pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband dalam kunjungannya ke Afghanistan pekan lalu. Dia mengatakan bahwa bantuan militer dan keuangan Inggris untuk Afghanistan akan kembali cair setelah pemerintahan Karzai mampu mengendalikan penuh roda pemerintahan dan situasi politik.

Serangan Massoud yang mengkritik kebijakan Karzai mengundurkan jadwal pemilu menambah panjang daftar deretan politikus yang menyorot hal serupa. Banyak politikus sepuh Afghanistan yang mempertanyakan legitimasi kebijakan pengunduran jadwal pemilu tersebut. Padahal, jabatan Karzai seharusnya berakhir pada 21 Mei tahun ini. Berdasar konstitusi, pemilu seharusnya dihelat paling lambat April.

Anggota parlemen dari oposisi menduga Karzai bakal memanfaatkan perpanjangan masa jabatan agar terus dapat memanfaatkan fasilitas negara dan meluaskan pengaruh untuk berkampanye. Seharusnya, kata mereka, jeda antara masa jabatan presiden berakhir hingga pelaksanaan coblosan, kekuasaan harus diserahkan kepada pemerintahan sementara yang dipimpin oleh selain kandidat presiden.

Namun, komisi pemilu independen yang ditunjuk Karzai berdalih bahwa pemilu harus diundur tiga bulan untuk mematangkan persiapan sekaligus menunggu kedatangan pasukan AS yang menjanjikan keamanan. Pada 17 Februari lalu, Obama mengumumkan bakal mengirimkan tambahan 17 ribu personel militer ke Afghanistan. Hanya, Obama tak menyebut kapan tanggal pasti pengiriman pasukan tersebut. Bahkan, dalam kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi Sabtu lalu (21/2), waktu pengiriman juga tak disinggung. (ape/ami)

KABUL - Pucuk pimpinan Afghanistan retak. Presiden Hamid Karzai dan Wakil Presiden Ahmad Zia Massoud bertengkar dalam sidang kabinet baru-baru ini.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News