Sambangi Parlemen Victoria, Warga Aborigin Australia Menuntut Kedaulatan
"Sudah bertahun-tahun lamanya rakyat kami berjuang di jalanan. Rasanya berbeda sekali karena kami sekarang bisa masuk ke gedung ini dan bukan hanya memprotes di luar," katanya.
Sissy mengaku akan mengikuti petunjuk dari komunitasnya, tapi dia melihat isu pemulihan Generasi yang Dicuri harus masuk treaty.
Selain itu, katanya, penjualan tanah negara harus segera dihentikan agar tersedia lahan yang bisa diklaim kembali oleh pemilik tradisional.
Anggota Majelis dari suku Yorta Yorta dan Dja Dja Wurrung, Muriel Bamblett, menyatakan sudah tidak tahan lagi melihat banyaknya wanita Aborigin yang mengalami KDRT.
"Ini bukan soal perampasan tanah, tapi tentang hak-hak kita sebagai Penduduk Pertama di negara ini," katanya.
Photo: Anggota Dewan Muriel Bamblett (kanan) didampingi cucunya Nakia Cadd. (ABC News: Joseph Dunstan)
Ada benang merah dalam pidato perdana yang disampaikan para anggota Majelis. Yaitu, adanya keinginan untuk mengatasi perselisihan di antara mereka.
Peristiwa bersejarah terjadi di gedung Parlemen Negara Bagian Victoria Australia pekan ini
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Ricuh, 6 Mahasiswa Terluka
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara