Sambas-Madura Sepakat Lupakan Konflik 99

Sambas-Madura Sepakat Lupakan Konflik 99
Pascakerusuhan 1999, suku Melayu Sambas dan Madura mulai mendapatkan titik temu. Kedua tokoh masyarakat melakukan pertemuan di Hotel Khatulistiwa Singkawang, kemarin. Mereka sepakat damai. (foto:Kusdharmadi/Pontianak Post)
Untuk menciptakan komitmen perdamaian dan pembangunan maka dicantumkan seluruh elemen masyarakat Kabupaten Sambas. Yang mengatasnamakan pihak masyarakat Kabupaten Sambas diwakili oleh, APDESI Kabupaten Sambas, ABPEDSI Kabupaten Sambas, DAD Kabupaten Sambas, FKUB Kabupaten Sambas, KNPI Kabupaten Sambas, MABT Kabupaten Sambas, Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sambas. Kemudian, untuk yang mewakili pihak etnis melayu Kabupaten Sambas adalah, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sambas, Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu Kalbar (PFKPM) Kabupaten Sambas, Ikatan Generasi Muda Islam (IGMI) Kabupaten Sambas, Ikatan Mahasiswa Kabupaten Sambas (IMKS).

Dalam draft kesepakatan perdamaian, yang mengatasnamakan pihak Madura, yakni Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Provinsi Kalimantan Barat, Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) asal Kabupaten Sambas, Yayasan Korban Kerusuhan Sosial Sambas (YKKSS), Pemuda Madura asal Kabupaten Sambas, Himpunan Mahasiswa Madura (HIMMA) asal Kabupaten Sambas. Kemudian, diperlukan kesiapan masyarakat dan aparat hasil dari Kesepakatan Perdamaian untuk  disosialisasikan hingga ke desa desa kedua belah sehingga masyarakat sudah memahami perdamaian ini. Selanjutnya, penandatanganan terdiri dari dan atas nama, Muspida Kabupaten Sambas, Muspida Provinsi, Pemerintah Pusat, Lembaga Adat Provinsi (MABM, DAD, MABT, IKBM, PFKPM) Lambaga Keagamaan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Kesultanan Azwakoebillah Sambas. (ody/sam/jpnn)

SINGKAWANG-- Etnis Melayu Sambas dan Madura, dua etnis yang terlibat konflik berdrah pada 1999, sepakat untuk melupakan masa lalu yang kelam. Sejumlah


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News