Sambas-Madura Sepakat Lupakan Konflik 99

Sambas-Madura Sepakat Lupakan Konflik 99
Pascakerusuhan 1999, suku Melayu Sambas dan Madura mulai mendapatkan titik temu. Kedua tokoh masyarakat melakukan pertemuan di Hotel Khatulistiwa Singkawang, kemarin. Mereka sepakat damai. (foto:Kusdharmadi/Pontianak Post)
SINGKAWANG-- Etnis Melayu Sambas dan Madura, dua etnis yang terlibat konflik berdrah pada 1999, sepakat untuk melupakan masa lalu yang kelam. Sejumlah tokoh yang mewakili kedua etni itu pun saling menjabat tangan tanda memaafkan. Kesepakatan damai itu tertuang secara resmi dan ditandatangani kedua pihak, melalui Forum Diskusi Terfokus Membahas Kesepakatan Melayu Madura yang dimediasi Forum Mediasi Kalbar, kemarin (19/12). Seremomi penandatangan kesepakatan akan dilangsungkan tahun depan, sekaligus sebagai ajang sosialisasi perdamaian.

Dalam pertemuan tersebut diteken 6 butir kesepakatan perdamaian. Pertama, Para Pihak bersepakat, melakukan upaya peningkatan perdamaian untuk menghilangkan rasa permusuhan, rasa kebencian, dendam dan kecurigaan yang dapat mengakibatkan kerugian para pihak, masyarakat, bangsa dan negara.

Kedua, Para Pihak bersepakat, saling memaafkan terhadap kesalahan dan kejadian masa lalu yang tidak perlu terulang kembali dan menjadi koreksi bersama dimasa  yang akan datang.

Ketiga, Para pihak bersepakat, bahwa untuk sementara ini etnis Madura maupun etnis Madura keturunan asal Kabupaten Sambas yang ingin pulang ke Kabupaten Sambas melakukan pembauran dengan proses alami. Keempat, Para pihak bersepakat, bahwa untuk melaksanakan pencegahan dini terhadap bahaya konflik maka semua pihak melaksanakan koordinasi dan mencari solusi bersama jika adanya dugaan perselisihan kembali yang mengatasnamakan etnis.

SINGKAWANG-- Etnis Melayu Sambas dan Madura, dua etnis yang terlibat konflik berdrah pada 1999, sepakat untuk melupakan masa lalu yang kelam. Sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News