Takut Boediono dan Ani 'Nyanyi'

Jika Dinonaktifkan dari Jabatannya

Takut Boediono dan Ani 'Nyanyi'
Takut Boediono dan Ani 'Nyanyi'
JAKARTA – Anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Century dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menilai, wajar bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) takut menonaktifkan Wapres Boediono dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurutnya, jika Boediono dan Sri Mulyani dinonaktifkan, maka bisa saja nanti keduanya bernyanyi dan meniup peluit yang akan mengungkap misteri skandal Bank Century senilai Rp 6,7 triliun.

“Paling tidak presiden sangat berkebaratan dengan penonaktifan mereka (Boediono dan Sri Mulyani red.). Bisa saja orang berspekulasi kalau orang-orang ini dinonaktifkan akan bernyanyi dan menjadi peniup peluit yang mengungkap misteri-misteri,” katanya Hendrawan usai menjadi pembicara di diskusi Warung Daun, kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu, (19/12).

Ketakutan Presiden SBY menonaktifkan Boediono dan Sri Mulyani, menurut Hendrawan, ditunjukkan dengan pernyataan-pernyataannya yang menmbah ketidakpastian di tengah masyarakat. “Memang presiden takut, presiden akhir-akhir ini gelisah dan kegelisahan itu terungkap dengan pernyataan-pernyataan yang menambah ketidakpastian di masyarakat,” katanya.

Presiden SBY merasa perlu menanggapi imbauan Pansus Century yang meminta agar Boediono dan Sri Mulyani dinonaktifkan dari jabatannya agar penyelidikan pansus berjalan lancar. Di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim di Kopenhagen, Jerman, Jumat (18/12), SBY menegaskan dalam konfrensi persnya bahwa Boediono dan Sri Mulyani tidak perlu dinonaktifkan.

JAKARTA – Anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Century dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menilai, wajar bila Presiden Susilo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News