Sambut Hari Santri, Pimpinan Ponpes Assalam Pertanyakan Realisasi Perda Pesantren
Kiai muda asal Betawi itu pun mengajak masyarakat untuk jeli melihat pondok pesantren yang merasakan manfaaat Perda Pesantren di Banten.
"Banten Punya catatan buruk soal mengelola anggaran untuk pesantren, dikorupsi, ada rekayasa pesantren fiktif . Maka Hari ini saya ajak warga untuk ikut melakukan kontrol penerapan Perda Pesantren. Karena pesantren ini untuk kepentingan umat yang harus di-suport keberadaannya," jelasnya.
Terkait Pemilu 2024, Kiai Syahrul mengajak warga NU untuk mengevaluasi kerja para legislator yang dinilainya tidak mampu membawa aspirasi pesantren dan para santri.
"Kalau jelas ada kerjanya, kita dukung, tetapi jika tidak konkret, sudah tumbangkan jangan dipilih lagi. Kita lahirkan figur baru yang bisa membawa nilai perjuangan santri ke parlemen," tegasnya. (jlo/jpnn)
Pimpinan PP Assalam menyambut Hari Santri Nasional dengan mempertanyakan kerja para legislator Banten terkait Perda Pesantren.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pelaku Bisnis Dorong Kebangkitan Ekonomi Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045
- Bulan Ramadan, CCEP Indonesia Berkolaborasi dengan 15 Pesantren di Indonesia
- Menteri PPPA Pastikan Kasus Perundungan di Pesantren Tak Meningkat
- Ngaji Pasanan, Tradisi Ramadan di Pesantren yang Tetap Ada dari Masa ke Masa
- TOA Berbagi Perbaiki Sistem Tata Suara di 3 Masjid dan Pesantren
- Luluk PKB: Ada Capres yang Bilang Demokrasi Mahal, akan Dibongkar dalam Hak Angket