Sambut MEA, Industri Udang Hadapi 3 Masalah Besar

Bagi petambak udang di sana, pasokan listrik yang bermasalah dari PLN membuat mereka harus mengeluarkan biaya lebih banyak bila menggunakan genset. Permasalahan ini tentu saja berdampak buruk pada produksi udang.
Bila pemerintah ingin meraih target pertumbuhan tinggi produksi udang, maka infrastruktur harus dibenahi dengan serius.
Domy menambahkan, Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Bahkan dengan mengesampingkan infrastruktur logistik, Indonesia sudah kalah dalam faktor geografis.
“Tidak seperti Indonesia yang memiliki pusat budidaya udang yang tersebar di berbagai provinsi yang dipisahkan oleh laut, pusat budidaya udang utama Thailand dan Vietnam, di wilayah Tenggara dan Mekong River Delta berada di provinsi yang bersebelahan yang dapat diakses melalui jalur darat. Fakta ini memungkinkan logistik yang lebih efisien dan meyumbang produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia,” ujar Domy.
Masalah besar lainnya adalah kurangnya integrasi antarpelaku dalam rantai nilai yang mengakibatkan inefisiensi produksi di industri udang dalam negeri.
“Penanam benih, pembudidaya dan pemroses bertindak sendiri-sendiri dan menyulitkan koordinasi produksi untuk memenuhi permintaan pasar,” tegas Damy. (jos/jpnn)
JAKARTA – Industri udang di Indonesia menghadapi tiga masalah besar jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Desember mendatang. Yakni, rendahnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI
- Bank Raya Dukung Skolari Tumbuh dan Mengelola Keuangan Komunitas Lebih Baik
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional
- Bank Mandiri dan KJRI Penang Gelar Mandiri Sahabatku untuk Memacu Kewirausahaan PMI
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna