Sandera Belum Bebas, kok Abu Sayyaf Terus Digempur? Ini Alasannya

jpnn.com - MANILA – Angkatan Bersenjata Filipina masih melanjutkan operasi militer di Kepulauan Sulu, basis kekuatan kelompok Abu Sayyaf.
Dalam lansiran situs berita CBC, Juru Bicara Tentara Filipina Restituto Padill Jr, mengaku operasi tersebut dilakukan karena pihaknya meragukan negosiasi menjadi cara tepat untuk menyelamatkan sandera asing. Terutama, dari negara-negara maju seperti John Ridsdel yang sudah dieksekusi.
’’Saya kira mereka menilai bahwa sandera asing terutama warga Kanada dan Norwegia punya nilai yang lebih tinggi. Jadi, negosiasi tebusan tak akan mendapatkan hasil baik. Karena itu, kami menerapkan tekanan agar mereka terus bergerak dan lama-lama melepaskan sandera agar mereka lebih leluasa melarikan diri,’’ ungkapnya.
Dia tak menampik terkait kemungkinan Abu Sayyaf memilih membunuh sandera daripada melepaskan saat didesak. Namun, Padilla meyakinkan bahwa keselamatan sandera masih menjadi prioritas nomor satu otoritas Filipina. (bil/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Prabowo Bakal Menganugerahkan Bintang Kehormatan Kepada Bill Gates
- Balas Dendam, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang