Sanksi Amerika Hajar Sumber Duit Jenderal Myanmar, Ini Baru Pembukaan

Sanksi Amerika Hajar Sumber Duit Jenderal Myanmar, Ini Baru Pembukaan
Panglima Militer Myanmar, yang kini jadi penguasa tertinggi negara tersebut, Min Aung Hlaing, memberi hormat saat upacara Martyrs' Day di Yangon (19/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/Ye Aung Thu/ Pool via REUTERS/File Photo/aww

"Kami juga menyiapkan aksi selanjutnya jika militer Burma tidak mengubah keadaan. Jika ada lebih banyak kekerasan terhadap warga yang menggelar aksi damai, militer Burma akan melihat bahwa sanksi hari ini baru permulaan," kata Yellen menambahkan.

Sanksi yang dijatuhkan AS ditujukan pada Jenderal Min Aung Hlaing dan Wakil Panglima Soe Win.

Keduanya telah menerima sanksi dari AS pada 2019 karena mereka diyakini terlibat dalam kekerasan terhadap etnis Rohingya dan kelompok minoritas lainnya di Myanmar.

Sementara enam orang lain yang kena sanksi merupakan anggota Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional. Empat orang yang kena sanksi merupakan anggota Dewan Pemerintahan Negara, termasuk Menteri Pertahanan Myanmar Mya Tun Oo.

Tiga perusahaan yang jadi sasaran sanksi Washington adalah Myanmar Ruby Enterprise, Myanmar Imperial Jade Co, LTD, dan Cancri (Gems and Jewellery) Co, LTD. Penyelidik PBB pada 2019 menyebut perusahaan-perusahaan itu merupakan bagian dari MEHL.

Gedung Putih mengatakan sanksi itu bisa lenyap seketika jika militer segera mengembalikan kekuasaan ke pemerintahan yang terpilih secara demokratis, mencabut status darurat, membebaskan seluruh tahanan yang ditangkap secara sewenang-wenang, dan memastikan tidak ada kekerasan terhadap demonstran.

Pemerintahan Biden juga tengah menggalang gerakan internasional untuk secara terpadu merespons kudeta militer di Myanmar. (ant/dil/jpnn)

Amerika Serikat berusaha menekan rezim militer Myanmar dengan menghantam sumber kekayaan para pemimpin kudeta


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News