Sanksi FA Pada Cavani Berbuntut Panjang di Uruguay

Sanksi FA Pada Cavani Berbuntut Panjang di Uruguay
Pemain Manchester United Edinson Cavani (kiri) merayakan gol ke gawang Everton dalam laga perempat final Piala Liga di Goodison Park, Liverpool, Inggris, Rabu (23/12/2020). ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Clive Brunskill/foc.

"Kami bukan hitam atau putih, kami adalah manusia, tidak lebih."


Budaya Bisa Berubah

Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, Uruguay menonjol di Amerika Latin.

Karena merupakan masyarakat egaliter dengan tingkat ketidaksetaraan yang rendah, meskipun anggota dari populasi keturunan Afro lebih cenderung hidup di bawah garis kemiskinan nasional.

Bagi Martin Rorra dari organisasi pemuda Afro, kontroversi seharusnya memicu lebih banyak refleksi nasional dan analisis kritis.

"Sebaliknya, kami menolak untuk melihat adat istiadat ini sebagai masalah atau untuk menyadari rasisme," katanya kepada AFP.

Penggunaan ejekan adalah masalah lama dalam sepak bola.

Rekan senegara Cavani, Luis Suarez secara kontroversial menyebut Patrice Evra seorang "negro" dalam sebuah argumen di lapangan, juga bersikeras pada saat itu penggunaan kata Uruguay itu tidak bermuatan rasial.

Sanksi yang dijatuhkan FA pada Cavani terkait unggahannya yang dinilai bernada rasisme, berbuntut panjang di Uruguay.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News