Sanksi FIFA Kian Dekat

Setelah "Resmi" Ada Dua PSSI

Sanksi FIFA Kian Dekat
Sanksi FIFA Kian Dekat
PALANGKARAYA - Akhirnya, yang dikhawatirkan semua pecinta sepak bola tanah air itu terjadi juga: Indonesia "resmi" memiliki dua "PSSI". Otomatis dengan dua ketua umum yang berbeda pula.

Yang satu PSSI dengan nakhoda Djohar Arifin yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo pada 9 Juli 2011 dan kemarin baru selesai menghelat kongres tahunan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Satunya lagi PSSI yang dipimpin La Nyalla Mattalitti yang memenangi pemugutan suara di KLB yang dipandegani Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) kemarin di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.

Praktis kondisi tersebut kian mendekatkan Indonesia?dan ini terjadi berulang-ulang sejak jelang akhir era kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI?pada sanksi dari FIFA. Sebab, dalam suratnya bertanggal 13 Januari lalu. FIFA sudah menginstruksikan PSSI agar menghelat Kongres Biasa (KB) sebelum 20 Maret (versi lain, Sekjen AFC Alex Soosay menyebut sampai tanggal 22 Maret) untuk mencari solusi atas persoalan yang terjadi di persepakbolaan Indonesia. 

Kalau tenggat itu tak terpenuhi, permasalahan Indonesia tersebut akan dibahas dalam rapat Komite Asosiasi FIFA yang digelar 23 Maret. Opsinya, Indonesia bisa langsung disanksi berupa pencekalan dari kancah internasional atau dibentuknya Komite Normalisasi (KN).

PALANGKARAYA - Akhirnya, yang dikhawatirkan semua pecinta sepak bola tanah air itu terjadi juga: Indonesia "resmi" memiliki dua "PSSI".

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News