Santoso Ditembak Mati, Fadli Zon Apresisasi Kekompakan TNI - Polri

Santoso Ditembak Mati, Fadli Zon Apresisasi Kekompakan TNI - Polri
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyatakan apresiasi terhadap Polri dan TNI atas keberhasilan Satgas Operasi Tinombala melumpuhkan jaringan teroris Santoso di Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah.

"Keberhasilan Satgas Tinombala dalam operasi di Pegunungan Tambarana patut diapresiasi. Tewasnya Santoso kita harapkan dapat melumpuhkan kelompok teroris yang dipimpinnya," kata Fadli, dalam rilisnya, Rabu (20/7).

Dia menjelaskan, Abu Wardah Santoso merupakan buronan teroris yang paling dicari Kepolisian Indonesia. Beberapa tindakan kriminalnya, menurut Fadli, antara lain turut merencanakan bom bunuh diri di Polres Poso tahun 2013, yang diikuti ledakan serupa di Mapolres Palu dan Mapolres Palu Timur.

Insiden serupa juga terjadi pada 2014, di Pos Polmas Pantango Lembah. Aksi bom lain yang melibatkan dirinya adalah bom pos Natal pasar sentral Poso. Santoso juga mengaku sebagai bagian dari jaringan ISIS di Indonesia.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam memberantas terorisme di Indonesia.

Terorisme lanjut anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat itu adalah tindakan kriminal. Secara umum ada tiga hal yang mendorong menguatnya terorisme. Pertama, faktor domestik, seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah serta perlakuan hukum yang tidak adil.

Kedua, faktor internasional. Dikarenakan terorisme ini sudah menjadi transnational issue, maka kelompok teroris juga memiliki jaring internasional yang cukup kuat dalam mendukung aspek logistik, pendanaan, dan juga ikatan emosional.

Ketiga, faktor kultural, dimana masih banyak ditemukan pemahamam yang sempit dalam menterjemahkan nilai-nilai agama yang berkembang di tengah kelompok masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News