Santoso Kritik Pernyataan Jokowi di Kanjuruhan Yang Tak Bicara Soal Gas Air Mata

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Santoso mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tidak menyoroti gas air mata seusai kepala negara mengunjungi Stadion Kanjuruhan.
Kunjungan Jokowi itu dilakukan setelah muncul Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pascapertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).
"Kurang bijaksana (pernyataan Jokowi di Stadion Kanjuruhan, red)," ujar Santoso melalui layanan pesan, Kamis (6/10).
Legislator Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan Presiden Jokowi bisa menyoroti tentang perlunya keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mendapat keadilan.
Semisal, kepala negara bisa menunjukkan komitmen menindak anggota Polri yang menggunakan gas air mata saat menangani suporter di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Memberi hukuman kepada anggota Polri yang lalai dan menyebabkan tewasnya penonton," ujar Santoso.
Ke depan, dia berharap penggunaan gas air mata tidak boleh lagi dipakai menangani suporter di stadion karena melanggar aturan FIFA, federasi sepak bola dunia.
"Jangan ada lagi gas air mata yang dibeli dari pajak yang rakyat bayarkan dan digunakan untuk membunuh rakyat," kata Santoso.
Santoso mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena tidak menyoroti gas air mata seusai kepala negara mengunjungi Stadion Kanjuruhan
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi