Santripreneur: Kemenperin Beri Pelatihan 4.720 Santri

Santripreneur: Kemenperin Beri Pelatihan 4.720 Santri
Para Santri pada Peringatan Hari Santri Nasional 2017 dengan tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKR di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (22/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian tengah membina dan memberikan pelatihan tentang kewirausahaan kepada 4.720 santri. Program strategis yang dinamakan Santripreneur ini bertujuan untuk semakin menumbuhkan wirausaha industri baru khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM).

“Program santripreneur merupakan salah satu wujud konkret dari upaya pemerintah saat ini dalam menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan para santri di pondok pesantren (ponpes),” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (19/3).

Menurut Gati, sepanjang tahun 2018, program santripreneur telah menjangkau 16 ponpes dan membina sebanyak 3.220 santri. Ke-16 ponpes itu meliputi tujuh ponpes di wilayah Jawa Barat, lima ponpes di Jawa Timur, tiga ponpes di Jawa Tengah, dan satu ponpes di Yogyakarta.

“Awal tahun ini, kami sudah membina dan melatih 1.500 santri,” ungkapnya. Gati menambahkan, Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin terus memfasilitasi melalui bimbingan teknis serta pemberian bantuan alat dan mesin untuk bekal para santi belajar kemandirian sebelum terjun ke masyarakat.

Adapun program pembinaan dan pelatihannya, antara lain mengenai industri daur ulang sampah, konveksi busana muslim, makanan dan minuman olahan, kerajinan, perbengkelan, pupuk organik cair, dan pendampingan sertifikasi SNI garam beryodium. Kegiatan tersebut dirancang karena sudah ada komunitas dan keahlian yang cukup di sejumlah ponpes.

Misalnya, pada 16-19 Maret 2019, dilaksanakan bimtek produksi roti di Pondok Pesantren Ilmu Alquran (PPIQ), Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 santri.

“Kami lihat, dalam waktu empat hari, para peserta sudah dapat menguasai ilmu yang diberikan oleh para instruktur. Untuk itu, kami ingin agar ilmu yang mereka dapat bisa diterapkan sehingga akan menjadi awal kebangkitan usaha para santri di ponpes ini,” papar Gati.

Selain itu, Ditjen IKMA Kemenperin juga menggelar bimbingan teknis produksi alas kaki selama lima hari, pada 18-22 Maret 2019 di PPNI dengan diikuti sebanyak 30 santri. “Kami juga berikan bantuan mesin dan peralatan produksi,” lanjutnya.

Kementerian Perindustrian tengah membina dan memberikan pelatihan tentang kewirausahaan kepada 4.720 santri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News