Sarah’s Bag Itu

Sarah’s Bag Itu
Dahlan Iskan (bertopi) di Beirut, Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Beli dua: untuk istri. Saya masih ingat namanya: Nafsiah Sabri. Dan untuk anak wedok: Isna Iskan.

Keduanya kaget. Setengah mati. Seumur hidup baru kali itu memberi kado. (Kata ‘kado’ selalu dipakai orang Lebanon untuk menyebut oleh-oleh).

Itu lima tahun lalu. Tidak pernah ada kado lagi.

Kini saya ke Paris lagi: di serambinya. Saya ingin istri saya kaget lagi. Kaget lima tahunan.

Saya tahu: begitu banyak desainer top dunia dari Beirut. Zuhair Murad. Elie Saab. George Hobeika. Abed Mahfoez. Tony Ward. George Chakra.

Saya masuki toko Zuhair Murad. Di Souk Beirut. Kawasan Paris di Parisnya Timur Tengah. Saya pura-pura tidak kaget melihat harganya.

Sebenarnya ada. Baju yang istri saya pasti kaget. Alhamdulillah. Tidak ada yang ukuran Asia. Penjaga mode menganjurkannya untuk dikecilkan. Saya pura-pura takut istri saya menjadi jelek.

Souk Beirut ini gabungan antara mall, galeri seni, kuliner dan pusat rekreasi.

Beirut adalah Parisnya Timur Tengah. Dari 10 wanita ada 20 yang cantik. Beirut adalah serambinya Al Quds. Semua peradaban bertemu di serambi itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News