Sarasehan di Universitas Djuanda Bogor, Budi Muliawan Dorong Mahasiswa jadi Wirausahawan Berbasis Digital

“Dalam sejarah bangsa, peran-peran itu telah dilakukan oleh mahasiswa di tengah kesibukan mereka menimba ilmu,” tuturnya.
Dia mencontohkan Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi 1945, dan peralihan kekuasaan tahun 1966 dan 1998, semua dilakukan oleh kalangan mahasiswa. Tantangan kebangsaan bagi mahasiswa berbeda dari masa ke masa.
Di era teknologi digital yang canggih dan masif memudahkan arus informasi masuk ke berbagai belahan dunia, tanpa kecuali termasuk Indonesia.
Persoalannya, tidak semua informasi yang masuk bisa memberikan dampak positif dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
“Yang dikhawatirkan kalau nilai-nilai yang masuk merusak nilai-nilai kebangsaan,” ujar Budi Muliawan.
Dia mencontohkan, budaya K-Pop dari Korea Selatan yang kini digemari kaum muda.
“Mereka lebih mengenal artis-artis K-Pop daripada pahlawan daerah sendiri,” ungkapnya.
Menurut dia, hal demikianlah yang harus dijaga.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Biro Humas Setjen MPR Budi Muliawan mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan berbasis digital.
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik