Saridi Husein

Oleh: Dahlan Iskan

Saridi Husein
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Begitu turun di halaman masjid, Saridi langsung lari ke tempat wudu. Ia buka keran. Ia minum sepuasnya dari keran itu.

"Saya hidup lagi," katanya mengenang batinnya saat itu.

Saridi pun tiba di rumah majikan. Tiga lantai. Sepi.

Ia dapat kamar di dekat garasi. Ada mobil jenis CR-V di situ. Mobil itu harus ia mandikan  setiap hari. Dengan mobil itu ia harus mengantar majikan ke mana saja.

Seminggu di rumah itu Saridi heran: kok tidak pernah diminta mengantar juragan. Mobil itu juga tidak pernah jalan, tetapi Saridi terus membersihkannya tiap pagi.

Belakangan Saridi tahu juragannya seorang wanita tua. Sendirian. Belum pernah kawin. Tinggal di lantai 2.

Di lantai 3 tinggal seorang TKW asal Yogyakarta. Namun, Saridi tidak pernah bertemu TKW itu, apalagi juragannya.

Ketika datang di rumah itu, Saridi diberi uang 200 rial. Untuk makan.

Kini Husein jadi pemandu jemaah haji dan umrah. Tahun depan ia ingin membiayai ibunya datang ke Jeddah. Untuk naik haji ke Makkah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News