Satu Lagi Perusahaan di Batam Tutup, Ribuan Buruh Bakal Kena PHK
"BP akan berkonsolidasi dengan stakeholders terkait baik di daerah maupun pusat dalam kaitannya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pelaku industri di Batam," paparnya.
Sedangkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengatakan tutupnya Unisem karena pendapatan yang mereka hasilkan tidak mampu lagi menutupi biaya operasional yang dikeluarkan.
BACA JUGA: Agustus Puncak Kemarau, Ini Daftar Daerah Terlama Tanpa Hujan
"Hal ini bisa terjadi karena kalah bersaingnya produknya di pasaran. Bisa juga karena biaya operasional yang terus meningkat tiap tahunnya," ucapnya.
Kondisi pasar global memang sedang mengalami perlambatan pertumbuhan akibat sejumlah momen, seperti momen perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang memengaruhi penjualan perusahaan dari negara lain.
Selain perang dagang, biaya operasional memang dipastikan terus meningkat karena terus naiknya upah minimum secara signifikan tiap tahunnya.
"Namun kenaikan upah tidak diikuti dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Akibatnya, beban perusahaan semakin berat, termasuk Unisem yang padat karya dengan 1500-an pekerja," jelasnya.
Disamping itu, kondisi pelabuhan Batuampar dinilai tidak efisien untuk pergerakan barang. Banyak peralatan bongkar muat yang harusnya diganti tetapi ternyata masih dipakai.
Sektor industri Batam mengalami perubahan yang membuat ribuan pekerja harus terancam pemutusan hubungan kerja alias PHK.
- 689 PPPK Batam Terima SK, Ini Pesan Muhammad Rudi
- 90 Pegawai Non-ASN di Batam tidak Masuk Kerja Seusai Cuti Lebaran
- DHL jadi yang Pertama Meluncurkan Pusat Logistik Kendaraan Listrik di Batam
- DPRD Imbau Perusahaan di Batam Membayarkan THR Tepat Waktu
- Tangkap Buronan Interpol, Polresta Barelang Terima Penghargaan dari Kedubes Jepang
- 4 Remaja Wanita Pelaku Perundungan di Batam yang Viral Sudah Ditangkap Polisi