Satu Penari Sang Hyang Jaran Terlihat Lemas dan Tersungkur

Satu Penari Sang Hyang Jaran Terlihat Lemas dan Tersungkur
Salah satu penari Sang Hyang Jaran di Pura Dalem Kedewatan Sanur, Jumat (8/2). Foto: AGUNG BAYU/BALI EXPRESS/JPNN.com

Lalu sejak kapan tradisi tersebut dilaksanakan? Pemangku pura dalem ini menjelaskan. Tradisi Sang Hyang Jaran telah ada sejak berpuluh tahun yang lalu.

BACA JUGA: Keberadaan Rifki Masih Misterius, 3 Dukun Pendapat Berbeda - beda

"Pratima jaran itu sudah ada di pura dalem kedewatan sejak puluhan tahun lalu. Tradisi Sang Hyang Jaran terakhir dipentaskan di tahun 1938. Setelah tahun 1938 tradisi itu tidak pernah lagi dipentaskan," ungkapnya.

Lantas mengapa tradisi tersebut sempat lama tak dilaksanakan? "Nah pemangku yang ngiring Ida Bhatara Sang Hyang Jaran dulu, seda atau meninggal. Nah sejak itu tradisi ini tidak pernah dilakukan. Baru kembali di lakukan di tahun 2016, kebetulan beliau sudah menemukan seseorang yang tepat untuk ngiring," paparnya.

Lantas apa mitologi dan makna Sang Hyang Jaran sendiri? Menurutnya dahulu di desa pekram sanur sering terjadi wabah penyakit dan marabahaya. "Dulu ada grubug, waktu di peluasin di Pura Dalem, ida Sang Hyang Jaran bersedia tedun untuk melindungi kami," jelasnya.

Semenjak saat itu, dibuatkan sebuah pelinggih khusus untuk melinggihkan kedua pratima berbentuk jaran tersebut. "Memang sepasang. Yang putih biasanya pemangkunya langsung yang nyaluki . Kalau yang merah dipilih langsung ketika prosesi nedunin," terangnya.

Lalu apakah ada dampak yang sempat dirasakan masyarakat desa sanur ketika tidak melaksanakan tradisi Sang Hyang Jaran? "Nah selama 78 tahun tidak melaksanakan, ada saja wabah penyakit yang datang. Memang tidak parah grubugnya. Tapi ya tetap saja kami waswas. Syukurnya saat ini sudah dapat kembali dilaksanakan," ungkapnya.

Terakhir ia berharap tradisi ini bisa terus dilaksanakan. "Ya semoga tidak terputus lagi seperti kemarin. Tetap dapat terus dilaksanakan," tandasnya. (tya/yes)


Tari Sang Hyang Jaran termasuk tarian sakral, salah satu penyungsung Pratima Sang Hyang Jaran terlihat lemas dan tersungkur.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News