''Saya Lihat Mbah Marijan Pakai Batik''

''Saya Lihat Mbah Marijan Pakai Batik''
''Saya Lihat Mbah Marijan Pakai Batik''
BEBERAPA menit sebelum tubuh Mbah Marijan dihantam awan panas, wartawan Radar Jogja (Grup JPNN) Azam Sauki Adham mengobrol dengan dia. Berikut penuturannya:

 

Selasa (26/10) sekitar pukul 17.00, saya berada di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Sebelumnya, saya mendengar kabar dari radio amatir yang menyebutkan bahwa terjadi luncuran awan panas di lereng barat Merapi.

 

Saat berada di Kinahrejo itu, saya melihat ada lima orang yang seluruhnya bukan penduduk setempat. Saat itu, mereka sedang duduk-duduk santai di warung Bu Murni yang sudah tutup. Murni merupakan menantu Mbah Marijan. Dia adalah istri Asih, anak Mbah Marijan. Warung Murni terletak di sebelah barat rumah Mbah Marijan.

 

Selain lima orang tersebut, saya menjumpai beberapa orang pencinta alam yang sejak siang menemani Mbah Marijan. Di antaranya bernama Itong dan Danar. Saat itu, Mbah Marijan sedang berada di dalam rumah bersama istri.

 

BEBERAPA menit sebelum tubuh Mbah Marijan dihantam awan panas, wartawan Radar Jogja (Grup JPNN) Azam Sauki Adham mengobrol dengan dia. Berikut penuturannya:

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News