'Saya Tidak akan Biarkan Istri Saya tak Dipanggil Ibu Walikota'

'Saya Tidak akan Biarkan Istri Saya tak Dipanggil Ibu Walikota'
Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus. Foto: Metro Siantar/JPNN

jpnn.com, SIANTAR - Pada acara Natal dan open house, Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus melontarkan kalimat yang dinilai tak pantas.

Di hadapan ribuan warga, anak-anak, tokoh agama dan tokoh budaya, orang nomor satu di Kota Siantar itu mengatakan akan menghabisi lawan politiknya.

"Lihat saja. Saya akan habisi siapa pun lawan saya nanti di Pilkada 2015. Saya tidak akan biarkan istri saya tidak dipanggil ibu walikota lagi," kata Hulman Sitorus pada acara yang berlangsung di rumah dinas wali kota itu, Sabtu (27/12).

Ucapan ini pun mengundak reaksi dari berbagai kalangan, termasuk ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia"(GAMKI) Kota Siantar Sepri Saragih.

"Kita sangat tersinggung. Kenapa dalam perayaan Natal seperti ini, yang seharusnya mengasihi, Hulman justru mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan bagi kita masyarakat Siantar. Apa maksud ucapan Hulman selaku walikota dalam kata sambutannya akan"menghabisi" lawan-lawannya di Pilkada berikutnya?" kata Sepri.

Menurut Sepri Saragih, kelihatan Hulman Sitorus sudah tidak sabar menduduki jabatannya yang kedua sebagai walikota. Dia menilai bahwa ucapan Hulman itu telah menyakiti masyarakat dan membuat suasana Natal menjadi tidak nyaman.

Dia mengatakan, seharusnya Hulman Sitorus bersikap santun dan menciptakan suasana yang menyejukkan di Kota Siantar, apalagi dalam suasana Natal. Kata-kata Hulman Sitorus sangat tak beretika menyinggung masyarakat. Dan, hal ini dapat memicu konflik sosial.

"Apakah Hulman tidak sadar, yang hadir itu siapa? Yang hadir itu masyarakat umum, orangtua, pemuda, anak-anak, bahkan tokoh-tokoh agama dan budaya. Kenapa Hulman berani mengucapkan akan menghabisi lawan-lawannya di hadapan para tokoh agama dan tokoh masyarakat?" kesalnya.

Pada acara Natal dan open house, Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus melontarkan kalimat yang dinilai tak pantas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News