SBM PTN Ditutup, Unpad Bandung Paling Banyak Diminati

jpnn.com - JAKARTA - Masa pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM PTN) telah ditutup Jumat (06/06) lalu. Dari 661.647 orang resmi tercatat sebagai peserta SBM PTN tahun ini,  Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung menjadi paling diminati.

Posisi kedua, diisi oleh Universitas Hasanudin (Unhas), Sulawesi Selatan sebanyak 71 ribu orang. Dilanjutkan Universitas Sumatera Utara (USU), Medan 69 ribu orang, Universitas Brawijaya (Unibraw) 67 ribu orang dan Universitas Gajah Mada (UGM) 65 ribu orang.

"Dari banyaknya peserta yang mendaftar, Unpad paling banyak dipilih. Ada sekitar 76 ribu orang, yang lainnya beda sekitar 3-2 ribuan orang," ujar Sekretaris Pokja Panitia Pusat SBM PTN Bambang Hermanto kemarin (7/6).

Data tersebut memang cukup mencengangkan. Pasalnya, PTN yang paling sering disebut-sebut favorit seperti Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) tidak masuk dalam deretan lima besar.

Bambang menuturkan, pemilihan PTN tersebut cenderung berdasarkan kedekatan tempat tinggal. Ia pun enggan menyatakan bila PTN yang tidak masuk dalam lima besar merupakan PTN yang kurang kompeten.

"Perlu diingat, PTN-PTN tersebut berada di kantong-kantong penduduk. Banyak diantara mereka yang cenderung memilih dekat dengan rumah. Unhas misalnya, bisa dibilang ibukota Indonesia Timur. Jadi pasti banyak peminatnya. Bukan lantaran yang ini lebih baik dari yang ini. Saya lebih senang menyebutnya, lebih banyak dipilih," tutur Bambang.

Sementara itu, jumlah peserta tahun ini jauh lebih besar ketimbang tahun lalu sebanyak 585 ribu peserta. Diakui Bambang, peningkatan ini memang telah diprediksi oleh pihaknya. Sebab, ada kebijakan baru terkait baru terkait biaya pendaftaran yang lebih murah.

Tahun ini, seluruh tes SBM PTN dikenakan tarif sama yakni Rp 100 ribu. Sementara sebelumnya, Biaya formulir SBMPTN 2013 berkisar Rp 175 ribu hingga 200 ribu. "Selain itu, banyaknya peserta ini juga karena jumlah lulusan SMA sederajat lebih banyak pula. Sehingga masuk akal juga kalau jumlah peserta bertambah" ungkapnya.